Paguyuban Motor Brebes Community
Brebes, sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah di bagian pesisir utara. Bisa dibilang gerbang masuk Jawa Tengah bagian barat yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Barat. Terdapat dua etnis yang bermukim disana yaitu etnis sunda dan etnis jawa. Daerah yang merupakan peralihan antara Jawa dan Sunda ini terkenal akan produksi bawang merah dan telor asin yang merupakan produk unggulan daerah ini. Sudah tidak diragukan lagi kualitas bawang merahnya yang bisa dibilang nomer satu di Indonesia. Apalagi telor yang ditambah garam dengan takaran yang seimbang menambah rasa telor asin yang tidak ditemukan di daerah manapun. Dua ikon itu memang sudah melekat sebagai khas daerah Brebes. Selain terkenal akan bawang merah dan telor asinya, Brebes juga mempunyai komunitas yang berkembang layaknya di kota-kota besar. Sebut saja PAMBEC (Paguyuban Motor Brebes Community) berdiri pada tanggal 6 Juni 2008 yang merupakan wadah bagi komunitas-komunitas motor yang berkembang disana. Akhmad Muksin atau akrab dipanggil Glopot sebagai ketua umum yang juga merupakan pelopor utama terbentuknya PAMBEC mengatakan awal terbentuknya PAMBEC dirinya ingin mempersatukan komunitas-komunitas motor yang ada di Bebes agar tidak berjalan sendiri. Dua kepala tentunya lebih baik dari satu kepala, tiga kepala juga lebih baik dari dua kepala begitu seterusnya. Oleh karenaya, setelah dimusyawarahkan berdirilah nama PAMBEC (Paguyuban Motor Brebes Community) sebagai wadah bagi komunitas-komunitas-komunitas motor di daerah Brebes. Bisa dibilang persatuan antara komunitas-komunitas motor yang bergelut dibidang permotoran seperti touring, free style, modification dan sebagainya. Layaknya komunitas-komunitas yang lain, PAMBEC juga mempunyai struktur organisasi yang sudah terstruktur dengan beberapa divisi karena pada dasarnya hanyalah sebuah organisasi kecil dengan kaderisasi yang jauh berbeda dari organisasi-organisasi formal. Tidak semua komunitas motor di Brebes merupakan anggota atau member PAMBEC, tapi hanya sebagian saja komunitas motor yang menjadi member PAMBEC. Pepatah mengatakan semakin tinggi pohon, semakin banyak angin yang menghempasnya. Begitu juga PAMBEC, namanya semakin dikenal dikalangan komunitas motor, namun sering terjadi keluar masuk member karena masalah intern tertentu.
Komunitas yang hoby nongkrong di WARJOK alun-alun Brebes tiap malam Jum’at yang merupakan kopdar wajibnya mempunyai berbagai kegiatan yang beraneka ragam bukan hanya dibidang motor ataupun sangkut paut dengan motor saja, tapi juga bergerak dibidang sosial budaya seperti penggalangan dana untuk korban bencana alam seperti merapi, mentawai yang sudah terlaksana ataupun pendidikan dengan bertukar informasi jika ada tamu dari bebagai daerah yang berbeda etnis, mereka saling bercerita tentang suku dan kebudayan dengan keanekaragaman masing-masing. Bahkan bidang seni pun turut meramaikan walau cuma sekedar nyanyi bersama disaat kumpul (kopdar) dengan aliran musik bermacam-macam dari musik dangdut, gending, campur sari, reggae sampai music modern kandang mereka mainkan. Indahnya kebersamaan sudah melekat pada hati mereka. Hampir setiap hari mereka berkumpul di WARJOK (Warung Pojok) walaupun hanya ditemani es kopi yang merupakan minuman favorit mereka ataupun secangkir teh dengan gorengan mendoan yang disajikan dengan hisapan sebatang rokok menambah erat rasa persaudaraan setiap member.
Banyak juga acara yang sudah diselenggarakan PAMBEC, dari anniversary, kumpul bareng bahkan ngelih barengpun pernah diacarakan. Dalam setiap acara bukan saja member PAMBEC yang meramaikan, tapi juga mengundang komunitas-komunitas motor dari daerah atau kota lain yang juga ikut memeriahkan. Namun, sayangnya kurang terdokumentasikan. Dan yang lebih sangat disayangkan lagi, PEMDA setempat kurang memperhatikan keberadaan komunitas-komunitas motor di Brebes. Padahal bila ada perhatian ataupun dukungan dari PEMDA setempat kiranya PAMBEC bisa berjalan lebih baik lagi dengan ikut serta mengharumkan nama Brebes serta mengenalkan nama Brebes bagi yang belum kenal. Walaupun begitu, semangat mengahrumkan nama brebes dengan ikon bawang merah dan telur asinya masih melekat dijiwa semua member PAMBEC.