Selasa, 27 September 2011

KKN Karangsari

18 Agustus 2011

Mungkin semua orang yang duduk diperkuliahan sama dengan diriku, menjalani tuntutan demi mendapatkan gelar yang belum pasti. Tapi yang jelas dan yang lebih pasti pengalaman selama perkuliahan yang sangat melekat dijiwaku. KKN (Kuliah Kerja Nyata) salah satu mata kuliah yang menuntut tridarma perguruan tinggi dan mungkin semua mahasiswa merasakannya, tidak terkecuali aku. Walaupun cuma 2sks, tapi untuk mewujudkanya butuh waktu 40hari lamanya. Bergabung membentuk satu tim yang pada awalnya aku bersama sembilan orang temanku tidak kenal satu sama lain.

Desa Karangsari Kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut adalah sebuah desa yang menjadi saksi kebaradaanku selama menjalani pengabdian kepada masyarakat. Tidak ada alasan yang pasti mengapa aku memilih karangsari, sebuah desa yang walaupun jauh dari kota, tapi menurutku mempunyai sejuta kenangan dan sejuta pengalaman yang sangat berharga. Menjalani sisa hidupku bersama sembilan orang temanku yang menyebutnya “Cah Stress”. Ronni Juwandi, Fani Masani, Rima Puspita Sari, Eka Purwanti Febriani, Devi Siti Rahmawati, Mochammad Ganjar Oktavian, Puspita Indah L, Ebeu Saptarini, dan Resti Destiana. Tuntutan yang membuat kita bertemu, mengenal satu sama lain. Hari demi hari kita jalani bersama, membuat satu cerita satu pijakan menuju masa depan. Dari bangun tidur sampai menjelang tidur kita bersama. Berbagi kasih canda tawa susah senang kita jalani bersama, walaupun pasti ada perasaan sakit hati karena ucapan ataupun tingkah laku, namun semua itu hanya kentut belaka, yang datang tak diundang dan hilang begitu saja. Teman-teman yang sangat istimewa dimataku, mampu membuat aku lebih dewasa, lebih tanggung jawab dan merasakan indahnya hidup.

Kamboja dan Waru doyong sebutan kamar tidur untuk kaum hawa pasti melekat diingatan kita. Listrik mati, Air ngga keluar, WC mampet, beli tutut ke kota semua itu hanya tinggal kenangan.

40hari sudah kita tinggal satu atap, satu bilik bambu yang sangat menyadarkan aku. Berat rasanya meninggalkan desa tercinta apalagi teman-teman yang sangat berharga. Mungkin teman-temanku juga sama seperti diriku. Berharap waktu takkan bisa memisahkan kita. Tapi inilah kehidupan penuh dengan sandiwara dimana aktor tidak tahu akan kemana dan yang pasti waktu tidak bisa diprotes. Hidup yang penuh dengan tanda tanya besar, perlahan kita mampu menjawabnya. Setiap pertemuan pasti akan dibalas dengan perpisahan. Selamat menjalani hidup teman. Satu kalimat buat kalian, “Kau sangat berharga, teman”. Sampai bertemu ditanda tanya kemudian.

40hari memang waktu yang sebentar, tapi aku enggan

disini aku kenal kau, teman

aku kenal arti kehidupan

memberi senyum dari senyuman

tuntutan mengundang kita hidup bersama

kita menggali, melangkah bersama

kuyakin kau pasti sama dengan diriku

berharap waktu ini takkan bisa berlalu

satu langkah

satu cerita

satu kenangan

menuju masa depan

Andai aku tahu ini perpisahan

Lebih baik aku tidak mengenalmu, teman